Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Kekayaan sejati bukanlah harta duniawi semata, namun kekayaan sejati adalah saat hidup kita menjadi tentram dan nyaman dengan keadaan kita.
Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.
Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..
MAJELIS DZIKIR&SHOLAWAT, SANTUNAN JOMPO DUAFA, YATIM. AKTA NOTARIS No. 01 TANGGAL 05 SEPTEMBER 2016 KEMENKUMHAM No. AHU-0036481.AH.01.04.TAHUN 2016 Sekretariat : Desa Langon Rt.14/06, Tahunan - Jepara - Jawa Tengah Telepon. 085 227 762 900
Minggu, 15 Mei 2011
Minggu, 08 Mei 2011
PESAN BIJAKSANA
Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. ~ Alexander Pope
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. ~ Mahatma Gandhi
Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya. ~ Johann Wolfgang von Goethe
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. ~ Mahatma Gandhi
Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya. ~ Johann Wolfgang von Goethe
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno
Hakekat Ketakutan dan Keberanian
Keberanian dalam Ketakutan. Rasa takut atau Ketakutan merupakan suatu kondisi alamiah yang tumbuh dan berkembang dalam diri setiap makhluk termasuk manusia. Rasa takut tersebut merupakan bukti dari kasih sayang Allah swt kepada makhluk ciptaannya-Nya untuk melindungi dirinya dari bahaya yang mungkin akan mencelakai serta dengan rasa takut tersebut akan memberikan pengalaman baru bagi makhluk yang mengalaminya. Apabila dalam diri sesorang manusia sudah tidak ada lagi rasa takut, itu salah satu pertanda dari perkembangan fisikologis yang yang tidak seimbang dalam diri manusia itu. Sehingga rasa takut tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu parameter dalam menguji kesehatan jiwa seseorang secara fisikologis
Dengan adanya rasa takut tersebut, manusia dibimbing oleh Sang Khalik untuk bersikap dan bertindak hati-hati secara wajar dalam megarungi kehidupannya. Namun demikian sebagaimana halnya dengan berani atau keberanian, rasa takut yang tumbuh secara berlebihan pada seseorang ternyata bukan lagi merupakan sebuah proteksi dari kehati-hatian, tapi lebih bersifat beban dan penghalang seseorang untuk meraih sesuatu keberhasilan. Keberanian yang terlalu berlebihan akan sama maknanya dengan Nekat yang lawannya adalah Penakut.
Tidak ada seorang pun manusia yang diciptakan Allah swt sebagai makhluk yang penakut. Rasa takut yang berlebihan tersebut kebanyakan merupakan sebuah kondisi yang tidak sengaja ditularkan oleh orang-orang disekeliling kita dalam waktu yang lama pada masa lalu dan terus berulang pada setiap kondisi dan keadaan yang lain, sehingga akumulasi dari ketertularan rasa takut dari masa lalu itu telah membentuk sebuah penghukuman terhadap diri kita sendiri dengan secara mengatakan bahwa saya adalah seorang yang penakut.
Dengan bermodal julukan sebagai seorang yang penakut tersebut, kita telah berhasil membatasi diri kita untuk hanya terlibat dalam hal-hal yang tidak membuat kita takut, sementara orang-orang yang telah berhasil mengesampingkan rasa takutnya terus terlibat dalam hal-hal yang menyenangkan dan terus berbuat menjemput keberhasilan. Seorang pahlawan tidak diciptakan tanpa rasa takut, tapi seorang pahlawan terlahir setelah berhasil mengesampingkan rasa takutnya dan berbuat sebagaimana layaknya seorang yang tidak mempunyai rasa takut sampai dia dikatakan sebagai seorang pemberani.
Adalah mustahil untuk membuat diri kita yang sudah terlanjur senang dengan julukan sebagai seorang penakut menjadi seorang pemberani, namun bersikap seolah-olah diri kita sebagai seorang pemberani akan mampu memberikan pengalaman bahwa ternyata terlalu banyak potensi yang ada dalam diri kita yang selama ini telah terbatasi oleh rasa takut itu. Selanjutnya dengan mempertahankan sikap layaknya seorang pemberani, secara pelahan-lahan akan timbul suatu kesadaran kalau ternyata kita bukan seorang yang penakut.
Senangkan dan bahagiakanlah diri anda dan keluarga anda dengan tampil sebagai seorang yang menularkan keberanian kepada mereka. Jangan pernah mengembangkan rasa takut pada jiwa mereka, terutama pada anak-anak yang masih polos. Sesungguhnya seorang anak yang baru dilahirkan itu dalam keadaan putih bersih ibarat kertas putih yang masih kosong. Tanpa sedikit pun coretan tinta yang melekat padanya. Sebagai orang tua, tugas kitalah yang pertama menggoreskan warna apa yang kita inginkan pada kertas itu dan mau seperti apa anak tersebut kelak. Semua terserah kita
Apabila digores dengan tinta keberanian, maka tumbuhlah anak tersebut menjadi seorang anak pemberani dan apabila dogores dengan terlalu banyak pembatasan-pembatasan yang menghambat tumbuh dan berkembangnya sebuah keberanian dalam diri anak, maka berarti kita telah berhasil menularkan rasa takut yang ada dalam diri kita kepada anak dan menciptakan seorang anak yang jauh dari sifat keberanian.
Apabila seorang ibu di depan anaknya tidak mampu menyembunyikan rasa takutnya terhadap serangga misalnya, secara langsung telah menularkan rasa takut tersebut terhadap anaknya, tapi apabila seorang ibu yang bersikap seolah-olah berani dan membunuh atau mengusir serangga tersebut di depan anaknya setidak-tidaknya dia telah berhasil melaksanakan dua hal penting pada saat itu yaitu bersikap sebagaimana layaknya seorang yang berani sampai dia benar-benar berani dan secara langsung telah berhasil menularkan sebuah keberanian kepada anaknya.
Dengan sedikit modal keberanian untuk mengesampingkan rasa takut yang ada pada hakikatnya kta telah mengundang sebuah keberanian yang lebih besar untuk mengabaikan semua rasa takut lain yang telah memenjarakan kita dalam pembatasan-pembatasan yang sebetulnya tidak perlu. Rahmat dan Kasih Sayang Allah swt tidak akan datang menghampiri orang yang selalu membatasi dirinya dengan ketakutan, tapi Rahmat dan Kasih sayang itu lebih banyak diberikan kepada orang-orang yang senantiasa terus berjuang meraih kemuliaan dirinya sampai pada akhirnya kemuliaan itu melekat dalam jiwanya. Jadilah dia orang yang mulia dengan kemuliaan Allah swt.
Takut menghadapi sebuah resiko yang belum tentu akan datang, telah melahirkan banyak orang-orang putus asa dan menyengsarakan dirinya dengan penyesalan dan rasa iri atas keberhasilan yang diraih oleh orang lain yang pada awalnya orang tersebut sama penakutnya dengan dia. Tapi dengan sedikiti keberanian untuk bersikap seakan-akan berani, maka orang tersebut telah ikhlas mempersiapkan dirinya untuk menerima pengalaman baru sebagai seorang pemberani.
Keberanian itu tidak selalu harus dibuktikan dengan berani mati, tapi kadang-kadang keberanian itu harus dibuktikan dengan berani untuk tetap hidup.
Dengan adanya rasa takut tersebut, manusia dibimbing oleh Sang Khalik untuk bersikap dan bertindak hati-hati secara wajar dalam megarungi kehidupannya. Namun demikian sebagaimana halnya dengan berani atau keberanian, rasa takut yang tumbuh secara berlebihan pada seseorang ternyata bukan lagi merupakan sebuah proteksi dari kehati-hatian, tapi lebih bersifat beban dan penghalang seseorang untuk meraih sesuatu keberhasilan. Keberanian yang terlalu berlebihan akan sama maknanya dengan Nekat yang lawannya adalah Penakut.
Tidak ada seorang pun manusia yang diciptakan Allah swt sebagai makhluk yang penakut. Rasa takut yang berlebihan tersebut kebanyakan merupakan sebuah kondisi yang tidak sengaja ditularkan oleh orang-orang disekeliling kita dalam waktu yang lama pada masa lalu dan terus berulang pada setiap kondisi dan keadaan yang lain, sehingga akumulasi dari ketertularan rasa takut dari masa lalu itu telah membentuk sebuah penghukuman terhadap diri kita sendiri dengan secara mengatakan bahwa saya adalah seorang yang penakut.
Dengan bermodal julukan sebagai seorang yang penakut tersebut, kita telah berhasil membatasi diri kita untuk hanya terlibat dalam hal-hal yang tidak membuat kita takut, sementara orang-orang yang telah berhasil mengesampingkan rasa takutnya terus terlibat dalam hal-hal yang menyenangkan dan terus berbuat menjemput keberhasilan. Seorang pahlawan tidak diciptakan tanpa rasa takut, tapi seorang pahlawan terlahir setelah berhasil mengesampingkan rasa takutnya dan berbuat sebagaimana layaknya seorang yang tidak mempunyai rasa takut sampai dia dikatakan sebagai seorang pemberani.
Adalah mustahil untuk membuat diri kita yang sudah terlanjur senang dengan julukan sebagai seorang penakut menjadi seorang pemberani, namun bersikap seolah-olah diri kita sebagai seorang pemberani akan mampu memberikan pengalaman bahwa ternyata terlalu banyak potensi yang ada dalam diri kita yang selama ini telah terbatasi oleh rasa takut itu. Selanjutnya dengan mempertahankan sikap layaknya seorang pemberani, secara pelahan-lahan akan timbul suatu kesadaran kalau ternyata kita bukan seorang yang penakut.
Senangkan dan bahagiakanlah diri anda dan keluarga anda dengan tampil sebagai seorang yang menularkan keberanian kepada mereka. Jangan pernah mengembangkan rasa takut pada jiwa mereka, terutama pada anak-anak yang masih polos. Sesungguhnya seorang anak yang baru dilahirkan itu dalam keadaan putih bersih ibarat kertas putih yang masih kosong. Tanpa sedikit pun coretan tinta yang melekat padanya. Sebagai orang tua, tugas kitalah yang pertama menggoreskan warna apa yang kita inginkan pada kertas itu dan mau seperti apa anak tersebut kelak. Semua terserah kita
Apabila digores dengan tinta keberanian, maka tumbuhlah anak tersebut menjadi seorang anak pemberani dan apabila dogores dengan terlalu banyak pembatasan-pembatasan yang menghambat tumbuh dan berkembangnya sebuah keberanian dalam diri anak, maka berarti kita telah berhasil menularkan rasa takut yang ada dalam diri kita kepada anak dan menciptakan seorang anak yang jauh dari sifat keberanian.
Apabila seorang ibu di depan anaknya tidak mampu menyembunyikan rasa takutnya terhadap serangga misalnya, secara langsung telah menularkan rasa takut tersebut terhadap anaknya, tapi apabila seorang ibu yang bersikap seolah-olah berani dan membunuh atau mengusir serangga tersebut di depan anaknya setidak-tidaknya dia telah berhasil melaksanakan dua hal penting pada saat itu yaitu bersikap sebagaimana layaknya seorang yang berani sampai dia benar-benar berani dan secara langsung telah berhasil menularkan sebuah keberanian kepada anaknya.
Dengan sedikit modal keberanian untuk mengesampingkan rasa takut yang ada pada hakikatnya kta telah mengundang sebuah keberanian yang lebih besar untuk mengabaikan semua rasa takut lain yang telah memenjarakan kita dalam pembatasan-pembatasan yang sebetulnya tidak perlu. Rahmat dan Kasih Sayang Allah swt tidak akan datang menghampiri orang yang selalu membatasi dirinya dengan ketakutan, tapi Rahmat dan Kasih sayang itu lebih banyak diberikan kepada orang-orang yang senantiasa terus berjuang meraih kemuliaan dirinya sampai pada akhirnya kemuliaan itu melekat dalam jiwanya. Jadilah dia orang yang mulia dengan kemuliaan Allah swt.
Takut menghadapi sebuah resiko yang belum tentu akan datang, telah melahirkan banyak orang-orang putus asa dan menyengsarakan dirinya dengan penyesalan dan rasa iri atas keberhasilan yang diraih oleh orang lain yang pada awalnya orang tersebut sama penakutnya dengan dia. Tapi dengan sedikiti keberanian untuk bersikap seakan-akan berani, maka orang tersebut telah ikhlas mempersiapkan dirinya untuk menerima pengalaman baru sebagai seorang pemberani.
Keberanian itu tidak selalu harus dibuktikan dengan berani mati, tapi kadang-kadang keberanian itu harus dibuktikan dengan berani untuk tetap hidup.
Langganan:
Postingan (Atom)