“Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do’a orang yang dizalimi (teraniaya). Do’a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, “Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.”
(HR. Tirmidzi)
Dari Ibrahim bin Adham beliau memberikan penjelasan, mengapa do’a tidak terkabul:
1. Kamu akui mengenal Allah, namun hak- hak- Nya tidak kamu penuhi. Maksudnya setiap nikmat yang diberikan kepadamu, kamu tidak mau mensyukurinya, bahkan kamu ingkari adanya dan kamu lupakan Dia.
2. Kamu baca Al- Qur’an berulang kali, namun isi yang terkandung di dalamnya tidak kamu amalkan. Maksudnya, Al- Qur’an hanya untuk bacaan belaka, dibuat hiasan di rumah dan untuk dilombakan. Tetapi isinya tidak dipelajari untuk diterapkan di dalam kehidupannya.
3. Kamu akui cinta Rasulullah SAW, namun nasehat- nasehatnya tidak kamu jalankan. Maksudnya, beliau sering menunjukkan jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Tetapi kebanyakan mereka menempuh jalan yang sesat.
4. Kamu akui syetan itu adalah musuh manusia yang nyata, namun kamu telah patuh kepadanya. Maksudnya, manusia sering kali memperturutkan kehendak hawa nafsunya. Padahal yang demikian itu sama halnya dengan memperturutkan perilaku syetan.
5. Kamu sering kali berdo’a mohon dihindarkan dari siksa api neraka, namun kamu jerumuskan dirimu ke dalamnya dengan banyak berbuat dosa dan maksiat. Maksudnya, manusia yang menginginkan dirinya terhindar dari siksa neraka maka hendaklah ia menjauhi perbuatan dosa. Sebab bila ia menjalani perbuatan dosa, maka sama halnya mencampakkan dirinya ke dalam neraka.
6. Kamu sering kali berdo’a mohon supaya bisa masuk surga, namun kamu tidak mau beramal baik untuknya. Maksudnya, semua manusia tentunya ingin hidup senang di surga, tetapi kebanyakan mereka enggan berbuat baik untuk mendapatkan surga itu.
7. Kamu percayai kematian itu pasti datang, namun kamu tidak mau mempersiapkan diri menghadapi kematian. Maksudnya, semua manusia telah menyadari bahwa hidup di dunia bersifat sementara, sedang hidup di akhirat itu kekal. Tetapi kebanyakan mereka lupa akan hal itu, sehingga sering kali berbuat dosa.
8. Kamu sering sibuk mengurusi aib orang lain, namun aibmu sendiri kamu lupakan.
9. Kamu makan rizqi dari pemberian Allah, namun kamu tidak mau mensyukuri pemberian itu.
10. Kamu kuburkan orang yang meninggal dunia, namun kamu tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa itu. Maksudnya, sebenarnya manusia bila mengantarkan jenazah ke kubur itu dapat mengambil pelajaran, bahwa hari ini aku yang mengantarkan, tetapi besok aku yang diantarkan. Dari itu, aku harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan memperbanyak amal kebajikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar