Dalam hal apapun janganlah berkeinginan untuk menjadi yang terbaik, tetapi jadilah yang paling ikhlas. karena menjadi yang terbaik akan memaksa kita untuk berpura-pura, sedang menjadi yang paling ikhlas mengajar kita untuk bersederhana....
MAJELIS DZIKIR&SHOLAWAT, SANTUNAN JOMPO DUAFA, YATIM. AKTA NOTARIS No. 01 TANGGAL 05 SEPTEMBER 2016 KEMENKUMHAM No. AHU-0036481.AH.01.04.TAHUN 2016 Sekretariat : Desa Langon Rt.14/06, Tahunan - Jepara - Jawa Tengah Telepon. 085 227 762 900
Rabu, 26 Juni 2013
Sabtu, 30 Maret 2013
Do'a memohon petunjuk untuk memilih pekerjaan, hajad dll
1. Shalat sunah hajad 2 rakaat
2. Ambil air putih dan taruh digelas putih polos.
3. Tawasul ....(sebisanya saja)
4. Fatekhah untuk pribadinya sendiri 11x
5. Ayat kursi 11x
6. akhir ayat kursi 111x
7. Hasbunallah wani'mal wakiil 450x
Sirhu sirku sirullah bi khaqqullah (sebanyak-banyaknya)
Dikerjakan selama 3 hari tetapi airnya tetap sama tidak boleh diganti dengan air baru. setelah 3 hari, air dibuang di halaman rumah. InsyaAllah diberi petunjuk oleh Allah sesuai hajad masing-masing.
2. Ambil air putih dan taruh digelas putih polos.
3. Tawasul ....(sebisanya saja)
4. Fatekhah untuk pribadinya sendiri 11x
5. Ayat kursi 11x
6. akhir ayat kursi 111x
7. Hasbunallah wani'mal wakiil 450x
Sirhu sirku sirullah bi khaqqullah (sebanyak-banyaknya)
Dikerjakan selama 3 hari tetapi airnya tetap sama tidak boleh diganti dengan air baru. setelah 3 hari, air dibuang di halaman rumah. InsyaAllah diberi petunjuk oleh Allah sesuai hajad masing-masing.
Senin, 25 Februari 2013
Masihkan tergoda untuk beristri dua?
Info : Hadist Nabi : \
1. Suami yang beristri 2 dan ia tidak dapat berbuat adil dalam hal nafkah keduanya, dalam hal tidur keduanya, dalam hal makan minum, maka ia lepas dari jaminanku dan tanggung jawabku kepadanya, bahkan tiada syafaat padanya kecuali bertaubat.
2. Siapa punya 2 orang istri lalu ia condong pada seorang istri melebihi satunya atau tidak berlaku adil, maka kelak dihari kiamat ia datang dengan membengkok salah satu lambungnya.
3. Ketika seorang istri setelah berhias diri keluar dari rumah, pakai parfum segala dan suami tenang saja, maka suami tipe bulus ini bakal dibangunkan gedung bertingkat dineraka..
Masihkah kita punya nyali?
mari bertanya pada diri kita sendiri...
1. Suami yang beristri 2 dan ia tidak dapat berbuat adil dalam hal nafkah keduanya, dalam hal tidur keduanya, dalam hal makan minum, maka ia lepas dari jaminanku dan tanggung jawabku kepadanya, bahkan tiada syafaat padanya kecuali bertaubat.
2. Siapa punya 2 orang istri lalu ia condong pada seorang istri melebihi satunya atau tidak berlaku adil, maka kelak dihari kiamat ia datang dengan membengkok salah satu lambungnya.
3. Ketika seorang istri setelah berhias diri keluar dari rumah, pakai parfum segala dan suami tenang saja, maka suami tipe bulus ini bakal dibangunkan gedung bertingkat dineraka..
Masihkah kita punya nyali?
mari bertanya pada diri kita sendiri...
Kamis, 31 Januari 2013
Kisah Murid Syekh Junaid al-Baghdadi
Syekh Junaid Al-Baghdadi adalah seorang tokoh sufi besar yang
ternama. Ia mempunyai seorang murid yang sangat disayanginya yang
menyebabkan santri-santri Junaid yang lain iri hati. Jauh di dalam
hati, mereka tak dapat menerima mengapa sang guru memberi perhatian
khusus kepada anak itu.
Suatu saat, Syekh Junaid menyuruh semua santrinya membeli ayam di pasar untuk kemudian disembelih. Namun Junaid memberi syarat bahwa mereka harus menyembelih ayam itu di tempat dimana tak ada yang dapat melihat mereka dengan syarat sebelum matahari terbenam, mereka harus dapat menyelesaikan tugas tersebut.
Satu demi satu santri kembali ke hadapan Junaid, semua membawa ayam yang telah tersembelih kecuali murid kesayangan Junaid. Akhirnya ketika matahari tenggelam, sang murid muda itu baru datang dengan ayam yang masih hidup. Santri-santri yang lain menertawakannya dan mengatakan bahwa santri itu telah gagal melaksanakan perintah Syeikh yang sangat mudah.
Junaid lalu meminta setiap santri untuk menceritakan bagaimana mereka melaksanakan tugasnya.
Santri pertama berkata bahwa ia telah pergi membeli ayam, membawanya ke rumah, lalu mengunci pintu, menutup semua jendela, dan membunuh ayam itu. Santri kedua bercerita bahwa ia membawa pulang seekor ayam, mengunci rumah, menutup jendela, membawa ayam itu ke kamar mandi yang gelap, dan menyembelihnya di sana.
Santri ketiga berkata bahwa ia pun membawa ayam itu ke kamar gelap tapi ia juga menutup matanya sendiri. Dengan itu, ia fikir, tak ada yang dapat melihat penyembelihan ayam itu. Santri yang lain pergi ke hutan yang lebat dan terpencil, lalu memotong ayamnya. Sedangkan santri yang lain lagi mencari gua yang amat gelap dan membunuh ayam di sana.
Tibalah giliran santri muda kesayangan Junaid yang tak berhasil memotong ayam. Sambil tertunduk malu karena merasa tak dapat menjalankan perintah sang guru. Ia pun bercerita:
“Aku membawa ayam ke rumahku. Tapi di rumahku tak ada tempat di mana Dia (Allah) tak melihatku. Aku pergi ke hutan lebat, tapi Dia masih bersamaku. Bahkan di tengah gua yang teramat gelap, Dia masih menemaniku. Padahal aku tak bisa pergi ke tempat di mana tak ada yang melihatku."
Para murid Syekh Junaid yang lain pun tertegun.
Suatu saat, Syekh Junaid menyuruh semua santrinya membeli ayam di pasar untuk kemudian disembelih. Namun Junaid memberi syarat bahwa mereka harus menyembelih ayam itu di tempat dimana tak ada yang dapat melihat mereka dengan syarat sebelum matahari terbenam, mereka harus dapat menyelesaikan tugas tersebut.
Satu demi satu santri kembali ke hadapan Junaid, semua membawa ayam yang telah tersembelih kecuali murid kesayangan Junaid. Akhirnya ketika matahari tenggelam, sang murid muda itu baru datang dengan ayam yang masih hidup. Santri-santri yang lain menertawakannya dan mengatakan bahwa santri itu telah gagal melaksanakan perintah Syeikh yang sangat mudah.
Junaid lalu meminta setiap santri untuk menceritakan bagaimana mereka melaksanakan tugasnya.
Santri pertama berkata bahwa ia telah pergi membeli ayam, membawanya ke rumah, lalu mengunci pintu, menutup semua jendela, dan membunuh ayam itu. Santri kedua bercerita bahwa ia membawa pulang seekor ayam, mengunci rumah, menutup jendela, membawa ayam itu ke kamar mandi yang gelap, dan menyembelihnya di sana.
Santri ketiga berkata bahwa ia pun membawa ayam itu ke kamar gelap tapi ia juga menutup matanya sendiri. Dengan itu, ia fikir, tak ada yang dapat melihat penyembelihan ayam itu. Santri yang lain pergi ke hutan yang lebat dan terpencil, lalu memotong ayamnya. Sedangkan santri yang lain lagi mencari gua yang amat gelap dan membunuh ayam di sana.
Tibalah giliran santri muda kesayangan Junaid yang tak berhasil memotong ayam. Sambil tertunduk malu karena merasa tak dapat menjalankan perintah sang guru. Ia pun bercerita:
“Aku membawa ayam ke rumahku. Tapi di rumahku tak ada tempat di mana Dia (Allah) tak melihatku. Aku pergi ke hutan lebat, tapi Dia masih bersamaku. Bahkan di tengah gua yang teramat gelap, Dia masih menemaniku. Padahal aku tak bisa pergi ke tempat di mana tak ada yang melihatku."
Para murid Syekh Junaid yang lain pun tertegun.
Jumat, 11 Januari 2013
Mari koreksi diri
Tiada turunan Adam yang tanpa salah dan dosa. ayat nyata dari Allah : Mata, Telinga, Hidung, Mulut, Lubang bawah depan belakang. Semua keluar kotoran dan bau. itu merupakan tanda lobang jalan keluarnya hawa nafsu dan sering berbuat maksiat, kesalaha dan dosa. sampai-sampai menghadap Allah pun dalam perut kita masih membawa kotoran. maka jangan merasa diri kita paling suci, paling benar, paling pandai, paling mulia, paling hebat, paling beriman, paling bertaqwa, paling sholeh dll. mari perbanyak minta ampunan-Nya, kuatkan iman taqwa ibadahnya. perbanyak dzikir, amal sedekah, kasih sayanglah dengan sesama dan ingat...bahwa kita semua akan mati..
Langganan:
Postingan (Atom)