Minggu, 19 September 2010

GUru terbaik itu pengalaman

Kesusahan adalah jalan yang pertama dalam menuju kebenaran, kesengsaraan itu adalah guru yang baik, harta benda melemahkan tetapi kesusahan melatih dan menguatkan jiwa. Kemakmuran dan kesenangan itu bukanlah penimbang yang adil, tetapi kesusahan yang dapat mengukur dan menimbang siapa sahabat yang sejati. Kemiskinan tidak melazimkan kesengsaraan, tetapi kebodohan dan kemalasan membawa kemunduran.
Belajarlah berenang didalam lautan kesukaran, hidupnya akan kuat, orang yang menderita hidup jiwanya kuat. Dan orang yang ditimpa kesusahan dia akan ingan pada Tuhan.
Kesusahan itu datangnya tak diundang, tetapi ia tidak akan pergi kalau ia tidak diusir. Didalam kegagalan dan kesusahan itu tersembunyi pengalaman, rahasia hidup dan nasehat-nasehat kebijaksanaan yang berharga. Orang yang banyak cobaannya maka ilmunya akan bertambah-tambah. Dari kesusahan itu akan didapat kesenangan. Sebab durian berduri lantaran enak isinya, kulit manggis pahit lantaran manis didalamnya. Siapa membelah ruyung akan dapat sagunya. Dalam kesusahaan jangan lupa pengharapan dan dalam kesenangan jangan lupa tujuan. Dari kesusahan dapat pengalaman, dari kesalahan dapat kesempurnaan, dari kekhilafan dapat kesadaran.

Bukan suka cita dan bukan pula duka cita yang menjadi tujuan hidup kita, tetapi berjuang, berbuat, agar kita setiap hari lebih maju daripada hari-hari yang mendahuluinya. Keyakinan yang mendalam membuat orang kebal terhadap ejekan-ejekan dan hinaan-hinaan. Seorang optimis adalah orang yang mengambil air dingin yang disiram diatas idenya, dipanaskan dengan harapan dan menggunakan uapnya untuk maju.
Orang yang pernah jatuh itu biasa, tetapi orang yang jatuh bangun kembali itu yang luar biasa. Malas adalah kuburan bagi orang hidup. Bukan yang kuat, tetapi yang uletlah menjadikan mereka besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar